Tangerang, 27 September 2025 – Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menggelar kegiatan Penutupan Pelatihan Tata Boga yang bekerja sama dengan Zaliyaa Bakery. Selama tiga hari pelatihan berlangsung, para peserta yang merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) telah mempelajari berbagai keterampilan membuat aneka jenis roti dan pizza.
Kegiatan penutupan ini turut dihadiri oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Salis Farida. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Zaliyaa Bakery atas kerja sama dan kontribusinya dalam mendukung pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Beliau juga berpesan agar seluruh peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi bekal berharga ketika kembali ke masyarakat.
Pada kesempatan ini, Kalapas bersama Zaliyaa Bakery juga melaksanakan penandatanganan kerja sama untuk pendampingan produksi roti di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang. Kalapas berharap kerja sama ini dapat terus terjalin, sehingga kegiatan pembinaan kemandirian dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi para Warga Binaan.
Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja, Sri Rahayu, memberikan pesan agar semangat dan antusiasme yang telah ditunjukkan selama pelatihan terus dijaga. Beliau berharap keterampilan yang telah diperoleh dapat menjadi peluang positif bagi para Warga Binaan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemandirian.
Perwakilan Warga Binaan turut menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Lapas dan Zaliyaa Bakery atas kesempatan yang diberikan. Mereka berharap ilmu yang telah diperoleh dapat menjadi bekal saat kembali berbaur di masyarakat dan memulai kehidupan yang lebih baik.
Dari pihak Zaliyaa Bakery, perwakilan pelatih menyampaikan rasa senangnya dapat berbagi ilmu kepada para Warga Binaan. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan ini menjadi pengalaman yang berkesan, karena untuk pertama kalinya memberikan pelatihan di lingkungan pemasyarakatan dan disambut dengan antusias serta penuh semangat oleh peserta.
Seluruh peserta pelatihan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kompetensi yang nantinya akan berguna ketika mereka kembali ke masyarakat. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dan makan bersama, mencicipi roti dan pizza hasil pelatihan yang telah mereka buat selama kegiatan berlangsung.
