Depok – Tiga kepala desa (kades) dari Maluku Utara (Malut) berhasil meraih Peacemaker Justice Award (PJA) Tahun 2025, yakni Kades Aha, Ramli dari Kabupaten Pulau Morotai, Kades Marabose, Wusta Sy Soleman dari Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kades Bobong, Nasrun Mustafa dari Kabupaten Pulau Taliabu.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum (Kemenkum) Malut, Budi Argap Situngkir menyampaikan ketiga kades tersebut kini tengah masuk tahapan penilaian lanjutan PJA di Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum di Depok, untuk memperebutkan PJA Top 10 dan Top 3 Nasional.
“Semoga ketiganya bisa masuk top 10 dan 3 nasional, dan menjadi motivasi bagi seluruh kepala desa dan lurah dari Malut berperan proaktif menjadi juru damai dan mendukung pembangunan di wilayahnya,” ujar Argap Situngkir, Senin (1/9).
PJA merupakan penghargaan dari Kemenkum dengan Mahkamah Agung yang didukung oleh Kementerian Dalam Negeri dan lembaga terkait. Untuk itu, Kakanwil Kemenkum Malut Argap Situngkir berharap ketiganya dapat tampil optimal nama baik Malut pada penilaian akhir di BPSDM.
“Ketigan membuktikan mereka mampu berperan aktif dalam menyelesaikan sengketa di masyarakat melalui pendekatan non-litigasi (di luar pengadilan) serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa,” terang Argap Situngkir.
Senada, Kepala Divisi Peraturan Perundang-undangan dan Pembinaan Hukum, Zulfahmi yang turut mendampingi ketiganya menyampaikan ketiga kades Malut akan mengikuti rangkaian kegiatan sejak 1 – 4 September 2025.
“Para kades akan mengikuti pemberian materi, sosialisasi, kunjungan ke Mahkamah Agung, seleksi PJA, dan pengumuman top 10 dan 3 nasional. Semoga ketiga kades dari Malut mampu mengharumkan nama Malut di kancah nasional,” kata Zulfahmi.
