Surakarta – Rutan Kelas I Surakarta menerima kunjungan kerja Komisi XIII DPR RI dalam rangka meninjau program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kunjungan ini disambut hangat dengan penampilan kesenian tradisional tari dan karawitan yang dibawakan langsung oleh para warga binaan, Senin (19/05).
Dalam penyambutan tersebut, para anggota dewan tampak antusias dan memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas serta pelestarian budaya lokal yang ditampilkan. Tak hanya itu, Komisi XIII DPR RI juga menaruh perhatian khusus pada program pembinaan keagamaan yang berlangsung di Pondok Pesantren “Sareh Semeleh”, yang dinilai mampu menjadi sarana positif dalam pembinaan mental dan spiritual warga binaan.
Ketua rombongan Komisi XIII, Willy Aditya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk pembinaan yang efektif dan patut dijadikan contoh di lapas dan rutan lainnya di Indonesia. “Kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Rutan Surakarta, khususnya dalam hal pembinaan berbasis keagamaan dan seni budaya. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam pembinaan dan reintegrasi sosial warga binaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Surakarta, Bhanad Shofa Kurniawan dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan perhatian Komisi XIII DPR RI. “Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan pembinaan bagi warga binaan. Terima kasih atas apresiasi dan dukungannya,” ujar Bhanad.
Turut hadir dalam kunjungan kerja hari ini, Sesditjen Imigrasi, Direktur Pelayanan Tahanan dan Anak, Direktur Strategi dan Sistem Penyelenggaraan Pemasyarakatan, Kakanwil Ditjenpas Jateng dan Ditjenim Jateng, Walikota dan Wakil Walikota Surakarta, Forkompimda Kota Surakarta serta Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi Se-soloraya.
Kegiatan kunjungan diakhiri dengan dialog interaktif dan peninjauan langsung ke area pondok pesantren serta ruang kegiatan pembinaan lainnya di dalam rutan. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara legislatif dan rumah tahanan dalam mewujudkan sistem pembinaan yang lebih humanis dan berkelanjutan.
