Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyampaikan duka cita mendalam kepada korban bencana longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Total korban meninggal per 22 Januari 2025 pukul 18.20 WIB mencapai 21 orang.
Informasi terakhir ditemukan lagi satu orang hilang di sungai, sehingga saat ini tinggal menyisahkan 6 orang hilang. Ia memastikan penanganan dan pencarian orang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.
“Korban luka-luka sudah ada yang pulang, ada yang masih di Puskesmas, dan yang luka berat dirujuk ke rumah sakit terdekat,” jelas Nana Sudjana saat meninjau lokasi longsor, Rabu, (22/1/2025).
Saat berada di lokasi, Nana sempat berdialog dengan sejumlah korban yang masih dirawat di Puskesmas Petungkriyono. Salah satunya adalah pengelola Allo Coffee Empire yang saat kejadian berada di kafe bersama sejumlah pengunjung.
Dari dialog tersebut diketahui bahwa peristiwa longsor di desa tersebut terjadi akibat cuaca ekstrem dan hujan intensitas tinggi. Akibatnya, terjadi longsor yang menimpa sekitar tiga rumah dan satu kafe.
“Di kecamatan ini (Petungkriyono), banyak daerah perbukitan yang rawan untuk terjadi longsor,” kata Nana.
Langkah-langkah penanganan sudah dilakukan dengan menerjunkan sekitar 500- an petugas termasuk relawan. Ratusan petugas tersebut ada yang ditugaskan untuk mencari orang hilang, dan ada yang membuka akses jalan yang tertutup tanah dan pepohonan.
Akses jalan tersebut, kata Nana, menjadi penghambat untuk masuknya bantuan. Sebab, setidaknya ada tiga jembatan yang putus atau rusak karena banjir.
“Sudah kita rapatkan dan akan segera dimulai perbaikan jembatan. Tahap awal akan menggunakan jembatan bailey atau jembatan darurat. Jembatan sementara ini nanti bisa dijadikan akses jalan untuk menghubungkan Kecamatan Petungkriyono dengan Kecamatan Doro, sehingga tidak perlu ambil jalan memutar,” katanya.