Jakarta – Yusmada Faizal, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, menjelaskan manfaat sumur rembesan untuk mengatasi banjir di ibu kota. Menurut Yusmada, sumur rembesan terus menjadi kunci bagi Pemprov DKI untuk memprediksi banjir di banyak wilayah terdampak.
“Pembangunan sumur serapan atau drainase vertikal menjadi kunci bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah titik yang rutin terdampak,” kata Yusmada di Jakarta, Senin (6/12/2021) dilansir beritasatu.com.
Yusmada juga menuturkan bahwa sumur resapan tidak hanya mencegah banjir, tetapi juga bisa memperbaiki lingkungan dan konservasi air. “Selain mencegah banjir, gerakan pembangunan sumur resapan juga menjadi solusi menciptakan lapangan kerja sekaligus memperbaiki lingkungan dan konservasi air menuju Jakarta Kota Ramah Air,” ungkap dia.
Pemprov DKI Jakarta, kata Yusmada membangun 2 jenis sumur resapan, yaitu sumur resapan dangkal dan sumur resapan dalam. Sumur resapan dangkal berfungsi menekan genangan air di permukaan tanah dengan cara mengalirkannya ke sumur resapan. Adapun, sumur resapan dalam berfungsi untuk menambah cadangan air tanah.
“Sumur resapan dangkal berpotensi menampung dan menyerap air ke dalam tanah sebanyak 11.502.420 meter kubik. Pemprov DKI Jakarta akan membangun sebanyak 1.150.242 unit sumur serapan dangkal dan 100 lokasi sumur resapan dalam di wilayah DKI,” jelas dia.
Hingga 9 November 2021, kata Yusmada telah dibangun drainase vertikal tipe buis beton sebanyak 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 meter kubik. Sementara itu, daya tampung sumur resapan tipe modular sebanyak 6.633,7 meter.
“Jadi, kapasitas sumur resapan yang sudah ada baik itu buis beton, modular, optimalisasi sebanyak 38.453 meter kubik,” pungkas dia.(*/cr2)