oleh

Balita India Meninggal Dunia Akibat Meminum Obat Batuk Sirup

Pada awal September, sejumlah anak meninggal dunia di Madhya Pradesh, India. Para tenaga kesehatan setempat panik karena penyebab kematian anak-anak tersebut belum diketahui.

Setidaknya 19 anak yang berusia satu hingga enam tahun meninggal dunia dalam beberapa hari setelah mengonsumsi obat batuk sirop.

Para pejabat menguji segala hal, mulai dari air minum hingga nyamuk. Hasil laboratorium mengungkap kesamaan dari 19 anak tersebut: semuanya mengalami gagal ginjal.

Gagal ginjal terjadi setelah anak-anak mengonsumsi zat beracun ini.

Insiden itu tidak hanya terjadi di Madhya Pradesh. Di Negara Bagian Rajasthan, dua anak meninggal diduga setelah mengonsumsi obat batuk Dextromethorphan berwujud sirop buatan lokal.

Dua peristiwa ini memicu kemarahan publik sekaligus penyelidikan pemerintah.

Bagi khalayak India, kejadian tersebut memunculkan déjà vu yang mengerikan.

Dietilen glikol dalam sirop obat batuk telah merenggut puluhan nyawa anak selama beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, sirop obat batuk buatan India yang terkontaminasi dietilen glikol dikaitkan dengan kematian 70 anak di Gambia dan 18 anak di Uzbekistan.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Kediri, Jawa Timur, menjatuhkan vonis penjara selama dua tahun dan denda Rp1 miliar subsider tiga bulan kurungan kepada empat terdakwa kasus obat batuk sirop, pada November 2023.

Kemudian pada Agustus 2024, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat mengabulkan sebagian tuntutan para keluarga korban kasus gagal ginjal dalam putusan gugatan class action.

Di India, antara Desember 2019 dan Januari 2020, setidaknya 12 balita meninggal dunia di Jammu, Kashmir yang dikelola India, diduga akibat sirop obat batuk. Para aktivis menduga jumlah korban mungkin lebih banyak.

Setiap kali regulator menjanjikan reformasi, obat sirop yang terkontaminasi muncul kembali.

Para pengamat menilai, sistem regulasi dalam industri obat di India lemah sehingga kesulitan mengawasi peredaran ratusan obat sirop murah yang diproduksi produsen kecil dan dijual bebas.

Dalam kasus kematian 19 anak-anak baru-baru ini, Kementerian Kesehatan India mendesak agar masyarakat menggunakan obat-obatan tersebut secara “rasional” serta memperingatkan dokter untuk lebih berhati-hati saat meresepkan obat untuk anak-anak.

Pemerintah India juga menyita sampel obat sirop, menangguhkan peredaran obat tersebut, melarang penjualan, serta memerintahkan penyelidikan.

News Feed