oleh

Wali Kota Solo Dorong Sekolah dan Kampus Segera Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mendorong sekolah dan kampus untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) menyusul membaiknya perkembangan kasus Covid-19 di Solo.

“Saya kira sudah cukup baik, tadi pagi saya cek PTM, berjalan dengan baik. Saya yakin aman,” kata Gibran di Solo, Senin (6/9/2021).

Ia mengatakan, PTM sendiri merupakan salah satu bentuk pelonggaran pada pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

“Ke depan sekolah-sekolah yang kami izinkan untuk PTM akan bertambah. Selain itu juga perguruan tinggi,” katanya.

Baca Juga  Kontroversi Kamus Sejarah, Muhadjir Minta Nadiem Bentuk Tim Investigasi

Ia mengatakan sejauh ini perguruan tinggi di Solo yang sudah menyelenggarakan perkuliahan tatap muka yakni UNS. Sedangkan perguruan tinggi lain seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan mulai melakukan PTM pada bulan Oktober 2021.

“Tetapi saya mendorong seluruh sekolah baik negeri maupun swasta agar PTM. Misalnya ada orang tua murid kalau belum yakin mengirimkan anaknya ke sekolah jangan takut. Vaksin itu kan kekebalan komunal, kalau guru dan staf sudah divaksin anak-anak aman,” katanya.

Baca Juga  Lapas Cikarang Gelar Syukuran Hari Pengayoman Ke-79 Tahun 2024

Senada, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan pelaksanaan PTM terbatas di sekolah-sekolah di Surakarta berjalan baik. Pelaksanaan terbatas itu masih diikuti sejumlah siswa sesuai arahan pemerintah dan tertib dalam penerapan protokol kesehatan.

“SD, SMP, SMA/SMK sederajat ini sudah boleh menggelar PTM terbatas sepanjang kelengkapan infrastruktur pendukungnya memenuhi syarat. Sekolah-sekolah negeri sudah siap semua, tinggal kami dorong untuk sekolah swastanya,” katanya.

Baca Juga  Peternak Pengda P3SI Kabupaten Tangerang Kuasai Juara Lomba

Terkait hal itu, ia menyerahkan kepada masing-masing sekolah. Menurut dia, dari sekitar 200 sekolah yang ada di Solo, sekitar setengahnya sudah memulai PTM terbatas.

“Kami akan lihat sekolah-sekolah swasta yang ada di pinggiran. Kalau infrastrukturnya belum memadahi akan kami bantu,” demikian Teguh Prakosa. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

 

News Feed