POLTEN.CO.ID- — Sebagai wujud kepedulian terhadap keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terdampak secara ekonomi, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon menggelar kegiatan penyaluran bantuan sosial pada Selasa (08/07).
Kegiatan ini mengundang langsung keluarga para WBP ke Rutan Ambon untuk menerima bantuan berupa paket kebutuhan pokok.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Ambon untuk terus menumbuhkan nilai kemanusiaan dan empati, khususnya kepada keluarga WBP yang kerap menghadapi kesulitan akibat terputusnya peran ekonomi dari anggota keluarga yang sedang menjalani masa pidana.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami. Kami ingin menunjukkan bahwa proses pembinaan bukan hanya menyentuh WBP, tetapi juga keluarganya. Mereka adalah bagian penting dalam proses reintegrasi sosial nantinya,” ujar Ferdika.
Bantuan sosial yang disalurkan berupa paket sembako sebanyak 20 paket , sayuran yang dibagikan dalam paket tersebut merupakan hasil dari kebun Rutan Ambon yang dikelola langsung oleh para WBP ditanam dan dirawat secara rutin oleh WBP dalam rangka kegiatan pembinaan kemandirian.
“Hasil kebun ini adalah simbol dari proses pembinaan itu sendiri—bagaimana WBP tidak hanya dibina secara mental dan spiritual, tetapi juga diajak untuk produktif dan mandiri. Hasilnya pun bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh keluarga mereka,” tambah Ferdika.
keluarga WBP hadir dalam kegiatan yang berlangsung dengan tertib dan penuh haru. Selain penyerahan bantuan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara jajaran Rutan Ambon dengan keluarga WBP. Ferdika mengajak para keluarga untuk terus memberikan dukungan moral dan semangat kepada WBP selama menjalani masa pidana, agar proses pembinaan berjalan lebih optimal.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi nyata dukungan terhadap 13 Akselerasi Kinerja Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan, khususnya pada poin Pelayanan Publik, Kemandirian Pemasyarakatan, dan Penguatan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pemasyarakatan. Dengan kegiatan seperti ini, Rutan Ambon menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan pemasyarakatan yang tidak hanya berorientasi pada pengamanan, tetapi juga pada pendekatan yang humanis, produktif, dan inklusif.
Salah satu penerima bantuan, Ibu Nur, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Kami merasa sangat terbantu. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban kami, tapi juga menunjukkan bahwa kami tidak sendiri. Bahkan kami bangga karena sayurannya adalah hasil tangan anak kami di dalam,” ucapnya haru.
Dengan kegiatan ini, Rutan Ambon berharap dapat terus membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat, khususnya keluarga WBP, serta menegaskan bahwa pemasyarakatan adalah proses yang melibatkan seluruh elemen, termasuk keluarga dan lingkungan sosial.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi bagian dari semangat pelayanan yang lebih humanis serta mendukung penuh kebijakan dan arahan strategis dari Bapak Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan,” tutup Ferdika.(***)