Suasana penuh khidmat dan semangat kebangsaan menyelimuti Lapangan Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh pegawai dan warga binaan ini diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih sebagai wujud penghormatan atas jasa para pahlawan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Prihartati, membacakan sambutan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dalam sambutan itu, disampaikan bahwa tema HUT ke-80 tahun ini, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju,” mengandung pesan penting tentang arti persatuan sebagai kunci kedaulatan, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Sambutan tersebut juga menekankan makna pemberian Remisi Umum dan Remisi Dasawarsa Tahun 2025, yang bukan sekadar pengurangan masa pidana, melainkan penghargaan negara atas perubahan sikap dan kedisiplinan warga binaan dalam menjalani pembinaan. Remisi mencerminkan bahwa negara tidak hanya menghukum, tetapi juga memberikan kesempatan kedua untuk memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.
Selain itu, pada momentum bersejarah ini juga dilakukan penyematan Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun kepada tiga orang pegawai Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang. Penghargaan tersebut menjadi bukti pengakuan atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian panjang mereka dalam mendukung tugas pemasyarakatan.
Kalapas Prihartati dalam sambutan yang dibacakannya juga menyampaikan pesan kepada seluruh petugas pemasyarakatan untuk terus meningkatkan integritas, profesionalitas, dan keikhlasan dalam bekerja, serta menjadikan tugas sebagai pengabdian dan ladang ibadah. Kepada warga binaan penerima remisi, beliau berpesan agar menjadikan remisi sebagai motivasi untuk semakin disiplin, giat, dan berkomitmen dalam mengikuti program pembinaan.
Peringatan HUT ke-80 RI di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang ditutup dengan semangat pekik “Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Merdeka!” yang menggema dari seluruh peserta upacara, baik pegawai maupun warga binaan. Momen ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya warisan, tetapi juga amanah yang harus terus dijaga dan diisi dengan karya nyata untuk bangsa dan negara.