Meski terik panas matahari cukup menyengat, namun tak memudarkan semangat warga Sekolah Dasar (SD) Taman Siswa Jetis Yogyakarta, menyambut kunjungan kerja Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq di sekolah yang tengah direvitalisasi itu. Revitalisasi Satuan Pendidikan di sekolah ini menyasar pada perbaikan atap gedung sekolah dan pembangunan tiga ruang kamar mandi murid.
“Terima kasih atas dukungan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program Revitalisasi Satuan Pendidikan sangat kami nantikan karena kondisi atap sekolah kami memang sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan keselamatan siswa-siswa kami,” ujar Kepala Sekolah Dasar (SD) Taman Siswa Jetis Yogyakarta, Endang Sri Werdiningsih, Kamis (23/10).
Endang menjelaskan bahwa sejak proyek revitalisasi dimulai pada 29 September 2025, seluruh murid SD Taman Siswa Jetis belajar secara bergantian di Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdekat, yaitu di SMP Taman Dewasa Jetis. “Kami memahami bahwa ini adalah pengorbanan sementara demi masa depan yang lebih baik. Para siswa dan orang tua sangat pengertian dengan situasi ini karena mereka tahu bahwa nantinya mereka akan memiliki gedung sekolah yang aman dan nyaman untuk belajar,” ungkap Endang.
SD Taman Siswa Jetis merupakan bagian dari jaringan sekolah Tamansiswa yang didirikan berdasarkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Sekolah ini memiliki 65 murid dan 13 tenaga pendidik dan kependidikan. Terkait dengan progres revitalisasi, kepala sekolah yang turut didampingi Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP), Fambudi, menjelaskan secara rinci rencana kerja termasuk tahapan perbaikan atap dan fasilitas sanitasi murid. “Kami akan bekerja secara maksimal, lewat dukungan 16 orang pekerja yang merupakan warga lokal, target penyelesaian proyek sesuai jadwal pada 7 Desember 2025,” ucap Fambudi.
Merespons penuturan Kepala Sekolah, Wamen Fajar menegaskan bahwa Revitalisasi Satuan Pendidikan merupakan salah satu capaian utama Kemendikdasmen yang diimplementasikan sebagai jawaban kebutuhan sarana prasana sekolah yang memadai. Sebagai bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan layanan pendidikan, seiring berjalannya waktu, target sasaran dan alokasi anggaran ini terus meningkat. “Dari anggaran Rp16,9 triliun yang awalnya dialokasikan untuk 10.440 satuan pendidikan, kini telah tercapai perjanjian kerja sama dengan 16.140 satuan pendidikan, di mana melampaui target semula,” urainya.
SMA Santo Thomas Yogyakarta Siap Ikuti TKA, Wamen Fajar Beri Motivasi kepada Siswa
Setelah menyelesaikan kunjungan di SD Taman Siswa Jetis, rombongan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melanjutkan perjalanan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Santo Thomas. Sekolah ini memiliki 26 murid dan 14 tenaga pendidikan dan kependidikan. Di ruang pertemuan sekolah, Kepala Sekolah SMA Santo Thomas, FX Suryantomo menyampaikan kesiapan para murid mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) nasional.
“Kami bangga melaporkan bahwa 4 murid kelas XII sudah siap mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) nasional yang akan diselenggarakan pada 3 hingga 9 November 2025. Pada minggu II bulan Oktober yang lalu, mereka telah menjalani pelaksanaan try-out TKA dengan murid SMA se-Yogyakarta,” ucap Suryantomo antusias.
Pada kesempatan ini, Wamen Fajar berbincang dengan para murid dan menyampaikan motivasi. “Apa cita-cita kalian setelah lulus SMA nanti?” tanya Wamen Fajar saat berbincang dengan murid. Salah satu murid kelas X, Natalia Yulista menjawab “Melanjutkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi terbaik di Kota Yogyakarta,” tuturnya.
“Kalian adalah generasi emas Indonesia. Masa depan bangsa ini ada di tangan kalian. Jangan pernah menyerah pada rintangan. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Saya mendorong kalian untuk tetap semangat dan terus belajar agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” lanjut Fajar memotivasi.
Menutup audiensi sekaligus sebagai bentuk perhatian dan dukungan Kemendikdasmen terhadap sekolah, Wamen Fajar menyerahkan secara simbolis bantuan seragam yang diterima oleh murid kelas X SMA Santo Thomas yang diwakili oleh Natalia Yulista dan Joshua Heinmanganang.***











