oleh

PGRI Harus Jadi Benteng Perlindungan dan Peningkatan Profesionalisme Guru

Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah, menegaskan pentingnya peran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi besar yang menjadi benteng perlindungan, wadah peningkatan profesionalisme, serta penguat kesejahteraan guru.

Hal tersebut disampaikan Dimyati Natakusuma dalam sambutannya pada Rapat Pimpinan Kabupaten (Rapimkab) I PGRI Kabupaten Pandeglang Tahun 2025 Masa Bakti XXIII di Pendopo Pandeglang, Rabu (27/8/2025).

Dalam sambutannya, Dimyati menekankan bahwa PGRI bukan hanya sekadar organisasi, tetapi mitra strategis pemerintah yang menentukan kualitas pendidikan di Banten.

“Guru adalah kunci keberhasilan pendidikan dan bangsa. PGRI hadir sebagai wadah perlindungan profesi, peningkatan kompetensi, silaturahmi antar guru, sekaligus memperjuangkan kesejahteraan guru. Kalau PGRI kuat, pendidikan di Banten juga akan kuat,” tegasnya.

Menurut Dimyati, empat peran penting PGRI adalah memberikan perlindungan profesi guru, meningkatkan profesionalisme melalui pelatihan dan pembinaan berkelanjutan, memperkuat solidaritas antar guru, serta mendukung peningkatan kesejahteraan agar guru dapat mengajar dengan hati yang tenang.

Baca Juga  Pimti Pratama Kemenkum Malut Ikuti Pelatihan Penguatan Substansi Peraturan PerUU, Pembinaan dan Pelayanan Hukum

“Saya bisa menjadi akademisi, politisi, bahkan Wakil Gubernur, itu semua karena guru. Kesuksesan siapa pun, bahkan presiden sekalipun, tidak terlepas dari peran guru.” tambah Dimyati

Hal senada disampaikan Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, yang menegaskan Rapimkab I bukan sekadar seremoni, tetapi momentum penting menyatukan visi dan misi organisasi serta merumuskan langkah strategis peningkatan mutu pendidikan.

“PGRI adalah rumah besar para guru. Tantangan pendidikan semakin kompleks, sehingga diperlukan guru yang inovatif, profesional, dan berkarakter. Pemerintah Kabupaten Pandeglang siap menjadi mitra strategis PGRI untuk meningkatkan kompetensi, kesejahteraan, dan peran guru di tengah masyarakat,” ujar Dewi.

Baca Juga  Tim Tabur Kejati Banten Telah Berhasil Mengamankan Seorang DPO Perkara Tindak Pidana Korupsi Bantuan Block Grant

Bupati juga menekankan agar PGRI diisi oleh orang-orang yang benar-benar memahami persoalan guru. Ia mendorong agar koperasi guru kembali digerakkan sebagai wujud solidaritas ekonomi.

“Pandeglang harus bisa maju minimal setara dengan daerah lain. Saya berharap forum ini melahirkan gagasan strategis, terutama dalam penguatan literasi digital, peningkatan profesionalisme, dan pembentukan karakter generasi emas 2045,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Pandeglang, Sutoto, dalam laporannya menjelaskan sejumlah capaian awal kepengurusan, mulai dari silaturahmi ke cabang-cabang, percepatan digitalisasi keanggotaan, hingga perbaikan tata kelola keuangan.

PGRI juga menggagas program kerjasama dengan Baznas Pandeglang untuk membantu guru kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui infaq dan sedekah guru.

Baca Juga  Satgas Yonif 509 Kostrad Patroli dan Sambangi Masyarakat Door to Door di Kampung Amisiga, Intan Jaya

Selain itu, PGRI Pandeglang telah menerapkan sistem iuran tunggal yang dibagi secara proporsional untuk PB, provinsi, kabupaten, dan cabang, guna memastikan pengelolaan yang transparan dan akuntabel.

“Dengan sistem ini tidak diperkenankan lagi ada iuran lain. Prioritas tahun pertama adalah penyertaan modal, dana sosial, dan operasional. Kami ingin PGRI benar-benar menjadi wadah profesionalisme, inovasi, dan solidaritas guru Pandeglang,” jelas Sutoto.

Rapimkab I PGRI Kabupaten Pandeglang Tahun 2025 diikuti para pengurus cabang, kepala sekolah, serta perwakilan guru se-Kabupaten Pandeglang.

Forum ini diharapkan melahirkan arah kebijakan organisasi untuk lima tahun ke depan dengan semangat “Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat”

News Feed