Site icon www.polten.co.id

Panen Raya Kedelai STII Presiden RI bersama Menteri Pertahanan berlangsung di Lampung

Hari ini 29 oktober 2025 pukul 10.00 WIBB di desa Madukoro, Lampung Utara, Provinsi Lampung PB STII mengikuti kegiatan Panen Raya yang sedianya akan dilakukan oleh Presiden RI, namun karena Presiden Prabowo Subianto menghadiri pertemuan dengan para pemimpin KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, maka kegiatan Panen Raya ini dipimpin oleh Bapak Menteri Pertahanan RI Bpk. Jendreral TNI Purn. Dr. Sjafrie Sjamsoeddin.

“TNI Angkatan Laut sebagai penggagas acara Panen Raya ingin membantu mengurangi ketergantungan import Kedelai, dalam hal ini ikut meningkatkan kemandirian ketahanan pangan”, demikian yang ditegaskan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla dalam sambutannya.

Kegiatan Panen Raya Kacang Kedelai ini turut dihadiri oleh Menteri Pertanian RI, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Kepresidenan RI, Para Pejabat Utama Mabes TNI, Aster Panglima TNI, Pangdam Sriwijaya, Gubernur Lampung dan jajaran Forkopimda Lampung, Kejaksaan Tinggi Lampung, para Bupati Lampung dan perwakilan Kapolda Lampung.

Sambutan Kedua disampaikan oleh Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, MT yang melaporkan bahwa gerakan yang dilakukan oleh Menhan RI dibantu oleh Panglima TNI lewat kolaborasi yang luar biasa oleh TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sehingga dapat membantu percepatan gerakan swasembada pangan di indonesia melalui pengembangan bibit unggulan Kacang Kedelai dari Prof. Ali Zum Mashar yang juga menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII).
Bibit unggul yang diciptakan oleh Prof. Alizum ini mampu menghasilkan antara 4,5 s/d 5 ton Kedelai per hektar, yang sebelumnya hanya bisa mencapai 1,5 ton saja.
Penanaman kedelai unggulan tsb dikombinasikan dengan pupuk hayati mikroba google dengan pengaplikasiannya dimulai dari umur tanaman 12 hari, kemudian secara intensif secara terus menerus diaplikasikan tiap 6 hari sekali selama masa tanam 85 s/d 90 hari.

Percepatan swasembada pangan yang sedianya dijanjikan ketika Pidato awal Presiden Prabowo dilantik menjadi Presiden adalah dalam masa 4 (empat) tahun, tapi dengan saran dari Menhan maka proses swasembada pangan ini akan dapat dicapai dalam kurun waktu satu tahun.

Varietas unggulan yang telah dibudidayakan oleh Prof. Alizum terdapat beberapa bibit unggul Garuda Merah Putih 1 s/d 6 yang telah dibudidayakan , dan janji Mentan semua hasil kedelai yang dihasilkan oleh petani akan dibeli oleh pemerintah.

Hadir menyaksikan Panen Raya di Desa Madukoro Lampung Utara Hilman Ismail Metareum sebagai Ketua Pelaksana Harian PB STII ikut membersamai Ketua Umum PB STII Fathurrahman Mahfudz beserta Didi Rosidi Sekjend PB STII pada Giat Panen Raya Kacang Kedelai di area Prokimal Lampung Utara bersama Menhan, Mentan dan Panglima TNI.
Berbagai teknologi pertanian termasuk hasil-hasil produksi pasca panen kedelai turut digelar yakni, benih kacang kedelai putih dan hitam, susu soya, kecap, keripik dan produk-produl turunan lainnya seperti tahu dan tempe. Giat gersebut juga menghadirkan 5000 siswa sekolah menengah pertama kelas 7, 8 dan kelas 9 untuk menikmati Makan Bergizi Gratis dengan lauk hasil olahan Kedelai disaksikan oleh Bapak Menteri Pertahanan RI dan Menteri Pertanian RI.

Ketua Pelaksana Harian Pengurus Besar STII berharap agar Pemerintah dapat terus mensupport budidaya produk varietas unggulan karya anak bangsa sendiri agar dapat lebih mudah dalam proses mempercepat ketahanan pangan dan tentunya lebih murah dan lebih efektif, efisien, karena putra-putri anak bangsa indonesia memiliki kemampuan yang tidak kalah canggihnya dengan produk luar negeri dan bahkan kita memiliki kekuatan tersendiri dalam hal kualitas teknologi rekayasa dan teknologi pertanian lainnya, dimulai dari proses pembibitan, budidaya, pemupukan dan prosea penyiraman pestisida “drone” teknologi panen dan bahkan sampai dengan teknologi pasca panen sekalipun. (HIM)

Exit mobile version