Site icon www.polten.co.id

“Paint Your Totebag”: Warga Binaan dan Masyarakat Berkolaborasi Lewat Warna di Lapas Perempuan Tangerang

Tangerang, 3 November 2025 – Suasana hangat dan penuh warna tampak di Aula Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang saat warga binaan dan masyarakat berbaur dalam kegiatan “Paint Your Totebag”, bagian dari program BERBI KREATIF (Berbagi Ilmu Keterampilan Produktif).

Empat orang warga binaan berperan sebagai instruktur dalam kegiatan ini, membimbing peserta dalam teknik dasar melukis kain dan mengajarkan bagaimana mengolah kreativitas menjadi karya yang bernilai seni dan fungsional. Melalui media totebag kanvas, setiap peserta bebas menuangkan imajinasi, mengekspresikan diri, dan merasakan pengalaman belajar yang inklusif serta penuh makna.

Project Leader BERBI KREATIF, Prihartati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Proyek Perubahan yang ia jalankan dalam rangka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) dan Pusdikmin Polri Bandung Tahun 2025.

Prihartati menambahkan, pelaksanaan BERBI KREATIF sejalan dengan arah kebijakan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya dalam penguatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi kreatif, serta mendukung Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, tentang penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM.

“Melalui BERBI KREATIF, kami ingin menciptakan ruang kolaboratif yang manusiawi dan penuh makna. Warga binaan tidak hanya belajar, tapi juga menjadi pengajar — mereka berdaya dan memberi inspirasi,” ujar Prihartati.

Kegiatan “Paint Your Totebag” menghadirkan suasana kebersamaan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menggugah semangat. Warna-warna cerah yang menghiasi totebag hasil karya peserta menjadi simbol energi baru dari balik tembok pemasyarakatan — bahwa kreativitas dan kolaborasi dapat menembus batas dan menghadirkan harapan.

Dengan semangat “Berbagi Ilmu, Berkarya Bersama,” BERBI KREATIF menjadi bukti nyata bahwa dari balik tembok pemasyarakatan, selalu ada ruang bagi warna, karya, dan harapan.

Exit mobile version