Site icon www.polten.co.id

Orasi Sandi Uno di BTH Dihadiri Hampir 1.000 Peserta

Program Studi Kewirausahaan Fakultas Teknologi dan Bisnis Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) menyelenggarakan kegiatan Orasi Kewirausahaan Session 1 pada hari Sabtu tanggal 19 Februari 2022 pukul 09.00-11.30. Kegiatan ini mengusung tema “Creative Entrepreneurship for Gen. Z in Metaverse Era”.

Dalam kegiatan virtual yang diketuai oleh Moh. Ikhsan Kurnia, S.Sos., MBA tersebut, Program Studi Kewirausahaan Universitas BTH berhasil menghadirkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga merupakan Wakil Ketua Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Dr. Sandiaga S. Uno.

Menurut keterangan Ikhsan, kegiatan tersebut dihadiri oleh hampir 1.000 peserta dari seluruh penjuru tanah air.

“Peserta yang mendaftar di link pendaftaran mencapai 945 orang dari seluruh Indonesia, riilnya di hari pelaksanaan lebih dari itu, belum lagi yang nonton di Youtube BTH TV Channel. Bahkan ada yang dari Aceh, Samarinda, Maumere dan banyak lagi. Mayoritas mahasiswa dan pelajar, namun banyak pula peserta yang dari BUMN, Kementerian Pusat, Perusahaan swasta hingga organisasi masyarakat. Luar biasa antusiasme masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa di Jawa Barat”, ujar Ikhsan.

“Setahu saya ini rekor kegiatan dengan peserta terbanyak yang diselenggarakan oleh sebuah perguruan tinggi di Tasikmalaya, bahkan Priangan Timur. Di last minute masih banyak orang yang Whatsapp saya ingin ikutan acara tersebut”, tambah Ikhsan.

Padahal, tadinya Menparekraf Sandiaga Uno tidak dapat hadir di acara tersebut mengingat di waktu yang sama sedang melakukan kunjungan kerja ke Mandalika, sehingga orasinya hanya berupa rekaman video yang dikirim ke panitia.

Namun, di hari pelaksanaan ternyata Sandi Uno menyempatkan diri hadir di kegiatan Orasi Kewirausahaan tersebut, meski hanya hadir secara virtual di Zoom Meeting selama 15 menit.

“Karena ada lobi tingkat dewa sehingga berhasil memaksa saya untuk tetap hadir di acara ini”, ujar Sandi saat membuka Orasi singkatnya.

Dalam Orasinya, Menparekraf berbicara tentang dukungan pemerintah terutama Kemenparekraf dalam agenda pengembangan kewirausahaan kreatif di era Metaverse bagi generasi Z dan milenial. Sandi juga menekankan akan pentingnya kolaborasi antar berbagai elemen untuk mendukung pengembangan kewirausahaan kreatif di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Dr. Panutan S. Sulendrakusuma, Deputi III Kantor Staf Presiden, yang memberikan keynote speech di awal acara. Kemudian disusul dengan Orasi yang disampaikan oleh Dr. Heny Hendrayati, MM. (Ketua Prodi Manajemen UPI) dan Pracoyo Wiryoutomo (CEO Spora Comm).

Dalam keterangan tertulisnya, ketua penyelenggara Moh. Ikhsan Kurnia mengatakan bahwa Program Studi Kewirausahaan Universitas Bakti Tunas Husada (UBTH) memiliki komitmen untuk mengkampanyekan dan mengedukasi masyarakat terutama generasi muda untuk memiliki karakter dan keterampilan kewirausahaan (entrepreneurial). Hal tersebut sejalan dengan momentum diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

Ikhsan juga menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat terutama kelompok Generasi Z (pelajar dan mahasiswa) tentang pentingnya memiliki jiwa dan karakter kewirausahaan kreatif di era Metaverse, memperkenalkan kepada Generasi Z tentang konsep Metaverse dan mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat ditangkap untuk merintis bisnis kreatif di dunia Metaverse, mendorong Generasi Z untuk mempersiapkan diri meyongsong era Metaverse, dengan memanfaatkan sisi positifnya dan mengantisipasi dampak negatifnya, serta untuk menyosialisasikan pandangan, gagasan dan kebijakan pemerintah tentang perkembangan teknologi Metaverse serta pengaruhnya terhadap dunia bisnis di masa depan.

“Kegiatan Orasi Kewirausahaan ini mengadaptasi dan memodifikasi format acara TED yang sudah populer di tingkat internasional, dan insya Allah kegiatan ini akan diselenggarakan secara reguler dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif di dunia bisnis, baik dari kalangan praktisi, pembuat kebijakan maupun akademisi” ujar Ikhsan.

Exit mobile version