Merapi Merbabu de Trail kembali sukses diselenggarakan tahun ini pada 3 Agustus dengan titik awal di basecamp pendakian Selo, Genting, Taman Nasional Gunung Merbabu, Boyolali. Event trail run ini berlangsung atas kerja sama antara event organizer Merapi Merbabu De Trail dengan Ultra Trail Mount Moeria serta dukungan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia.
Sebagai salah satu event yang tergolong baru dalam olahraga trail run, Merapi Merbabu de Trail mempunyai daya tarik sendiri di mata para pelari. Lintasan pegunungan dengan pemandangan khas dataran tinggi Merbabu menjadi magnet utama yang tak hanya menguji kesiapan mental dan fisik para pelari, namun juga menjadi suguhan utama yang memanjakan mata.
Terbagi menjadi tiga kategori yaitu trail run 5K, 10K, dan 20K, penyelenggaraan Merapi Merbabu de Trail 2025 menghadirkan sejumlah cerita dan catatan menarik. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Sebanyak 750 Peserta Taklukkan Trek Menantang Merbabu
Merapi Merbabu de Trail berhasil menawarkan pengalaman berbeda kepada para pelari, khususnya bagi pemula yang pertama kali mencoba tantangan trail run. Pasalnya, Merapi Merbabu de Trail merupakan event trail run dengan jarak tempuh relatif lebih pendek dibanding ajang serupa.
Tahun ini, Merapi Merbabu de Trail berhasil menarik perhatian ratusan pencinta olahraga lari untuk bergabung sebagai peserta. Secara keseluruhan, sebanyak 750 peserta ambil bagian pada event ini yang berasal dari tiga kategori berbeda.
Sejak pukul 01.00 WIB, sebanyak 190 peserta dari kategori 20K telah mengawali perlombaan di titik awal basecamp Selo. Para pelari dihadapkan dengan kondisi yang menantang mulai dari dinginnya suhu pegunungan dini hari, menembus gelap malam, hingga menghadapi tanjakan terjal di jalur pendakian Merbabu.
Memasuki pagi hari, 362 peserta kategori 10K dan 198 peserta kategori 5K lainnya menyusul untuk memulai perlombaan. Selain lintasan ekstrem yang dihadapi, peserta juga disuguhkan dengan pemandangan indah khas Merbabu seperti suasana sunrise dari ketinggian, menjelajah padang rumput sabana hingga menaklukkan hutan-hutan pegunungan.
Peserta Merapi Merbabu de Trail tahun ini juga tidak hanya berasal dari dalam negeri. Sebanyak 8 peserta mancanegara dari Perancis, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Amerika Serikat pun turut serta menjadi bagian dalam keseruan event ini yang tersebar di berbagai kategori.
2. Perayaan Menuju Hari Konservasi Alam Nasional
Selain menghadirkan atmosfer kompetisi, Merapi Merbabu de Trail turut mengajak para pelari untuk terlibat dalam menjaga kelestarian alam di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu melalui semangat “Run for Nature, Run for the Future.”
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendukung ajang ini terus dilangsungkan dan diperkenalkan kepada masyarakat. Terlebih, event ini bukan hanya sekadar ajang olahraga tingkat nasional, melainkan juga bagian dari kampanye kepedulian terhadap lingkungan dan perayaan menyambut Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh tiap tanggal 10 Agustus.
“Karena gunung ini juga daerah tangkapan air. Kalau neraca air ini bermasalah, maka kebutuhan untuk irigasi, air baku, air minum pasti akan berkurang. Kerusakan-kerusakan (lingkungan) tentu saja harus dihindari, supaya alam terjaga dan lestari,” ucapnya.
Sebagai informasi, Merapi dan Merbabu telah ditetapkan sebagai kawasan cagar biosfer oleh UNESCO sejak tahun 2020. Oleh karena itu, penyelenggaraan Merapi Merbabu de Trail diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan terhadap sektor pariwisata, melainkan dapat menjadi salah satu event yang menggugah masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan.
3. Ajang Promosi Sport Tourism Jawa Tengah
Kondisi geografis Jawa Tengah yang dikelilingi sejumlah wilayah pegunungan menjadi salah satu daya tarik pariwisata daerah. Untuk itu, penyelenggaraan Merapi Merbabu de Trail juga salah satunya bertujuan sebagai sarana mempromosikan pariwisata di Jawa Tengah lewat sport tourism baik kepada wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
Sport tourism menjadi salah satu cara potensial untuk mendongkrak sektor kepariwisataan daerah dengan banyaknya event serupa yang sukses digelar. Selama tahun 2025, daerah Jawa Tengah sudah menggelar sejumlah ajang trail run seperti Dieng Caldera Race, Merbabu Sky Race, serta masih ada Dieng Trail Run pada Agustus dan MesaStila 100 Trail Run di Magelang pada Oktober mendatang.
Penyelenggaraan trail run pun menimbulkan multiplier effect bagi sektor perekonomian daerah. Penginapan, bisnis makanan dan minuman, hingga moda transportasi lokal sekitar lokasi event menjadi beberapa sektor yang menikmati dampak positif dari penyelenggaraan event trail run. Selama penyelenggaraan event, Merapi Merbabu de Trail memberikan sumbangsih terhadap perputaran ekonomi daerah mencapai Rp2 miliar.
4. Pemenang Merapi Merbabu de Trail
Walau hanya berlangsung selama satu hari, Merapi Merbabu de Trail berhasil menawarkan atmosfer kompetisi yang berkesan kepada para pelari. Dari tiap-tiap kategori jarak, penyelenggara menetapkan masing-masing tiga pemenang untuk kategori Male dan Female.
Kategori Open Male 5K, Avel Agil Avandi, Aldin Kurniawan Petingko, dan Adnan Gifari Ramadhan menjadi tiga pelari tercepat yang menyelesaikan perlombaan. Sementara pada Open Female, podium kategori ini secara berurutan dimenangkan oleh Hani Aida Salsabila, Nurul Fitriani, dan Diana Dyah.
Podium Open Male 10K pun dimenangkan oleh para juara lokal seperti Anggun Saptono, Sugeng Witrianto, dan Fahrul Mussofa. Kemudian nama lain seperti Aisy Nuraini, Siska Dwi Utari, dan Abella Pratiwi Yuanita menjadi yang tercepat pada kategori Open Female 10K.
Pelari asal Perancis, Elise LOP memberi kejutan pada perlombaan ini dengan berhasil mengukuhkan namanya di posisi 2 kategori Open Female 20K. Sementara itu, di kategori ini, posisi 1 dimenangkan oleh Restu Aeni dan Widyawati di posisi 3. Adapun pemenang kategori Open Male 20K berturut-turut dimenangkan oleh Bagus Prastyo, Wildan Yusuf Furqoni, Avi Viqi Fatwa.
Merapi Merbabu de Trail juga menghadirkan kategori khusus, yakni 20K Master. Pelari mancanegara pun kembali berhasil naik podium pada kategori ini yaitu Noriswatul Syima Mohd Idris asal Malaysia yang menempati posisi 2 kategori Female. Sementara posisi 1 dimenangkan oleh Swestyaning Kumalajaty, dan Fitri Utami di posisi 3. Adapun pemenang kategori Open Male yaitu Faried Isthi Nugroho, Ananta Bambang Purwanto, dan Ari Sugiyono.
Ingin merasakan secara langsung keseruan event trail run, atau event-event lainnya di Indonesia? Supaya tidak ketinggalan informasi seputar destinasi wisata, event dan beragam fakta menarik di dalamnya, jangan lupa kunjungi dan follow Instagram @eventbyindonesia dan juga situs indonesia.travel, ya! Yuk, liburan #DiIndonesiaAja agar lebih mengenal keindahan alam Indonesia melalui event sport tourism serta mendukung peningkatan ekonomi di Indonesia.