Site icon www.polten.co.id

Menteri Perhubungan: Pembangunan Pelabuhan Ambon Akan Dimulai pada Akhir Desember 2021 atau Januari 2022

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (kiri) memasuki gerbong Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan saat meninjau pengoperasian LRT di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (13/7). Presiden Joko Widodo mengatakan LRT Palembang merupakan LRT pertama yang beroperasi di Indonesia. (Foto: Istimewa)

Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan menyatakan telah dilakukan berbagai upaya guna terwujudnya pembangunan Pelabuhan Ambon, ia menargetkan pembangunan tersebut akan dimulai pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022.

Dia menyampaikan progres rencana pembangunan Pelabuhan Ambon Baru yang terintegrasi dengan pusat perikanan. Pembangunan pelabuhan baru tersebut dilakukan dalam rangka mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional.

“Berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya yaitu kami telah melakukan realokasi anggaran pembiayaan pembebasan lahan guna pembangunan awal Pelabuhan Ambon Baru ini,” jelas Menhub dalam keterangan resmi, Kamis (7/10).

Budi mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN. Sementara, untuk pengembangan pelabuhan selanjutnya perlu dilakukan kerja sama pengelolaan Pelabuhan Ambon Baru antara Pelindo IV dengan pihak swasta melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau pendanaan kreatif non-APBN.

“Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru ditargetkan sudah dimulai pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022,” kata Menhub.

Dia menambahkan pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon Yang ada berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman, dan fasilitas umum perkotaan lainnya sehingga sudah sulit untuk dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan, yaitu pelabuhan kargo dan peti kemas yang ada akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta pelabuhan perikanan eksisting yang telah mencapai kapasitas maksimum.

“Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur,” kata Menhub.

Dia menekankan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen mendukung ekspor perikanan dengan mendorong konektivitas antara Indonesia dan Australia khususnya konektivitas langsung dari Maluku ke Australia. Konsep pembangunan Pelabuhan Ambon Baru mengusung konsep pelabuhan yang terintegrasi.

Memiliki sejumlah fasilitas, yaitu terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan (TPI dan tempat pengolahan ikan), kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant, dengan panjang total dermaga 1000 meter (ultimate).

Pelabuhan Ambon Baru akan berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare yang terintegrasi antara pelabuhan logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan dalam satu lokasi. Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) mencapai Rp 5 triliun.

Selain di Ambon, guna mendukung Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, Kemenhub juga telah menyiapkan infrastruktur pelabuhan dan bandara di Kota Tual, Provinsi Maluku.

Menhub mengatakan, Bandara Karel Sadsuitubun dan Pelabuhan Tual siap mendukung kegiatan ekspor komoditas perikanan di kota Tual. Menurut Menhub, keberadaan infrastruktur transportasi sangat penting untuk memperlancar kegiatan ekspor komoditas perikanan yang ada di Kota Tual. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

Exit mobile version