Tangerang, 29 Oktober 2025 — Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang menutup tahun 2025 dengan berbagai capaian gemilang dalam pelaksanaan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, serta tindak lanjut arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi.
Dengan semangat Setahun Bekerja, Bergerak, dan Berdampak, Lapas Perempuan Tangerang terus berkomitmen menghadirkan layanan pemasyarakatan yang humanis, berintegritas, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Sepanjang tahun 2025, berbagai program strategis berhasil dijalankan secara konsisten dan memberikan manfaat luas. Mulai dari pemberantasan peredaran HP dan narkoba di dalam lapas, penguatan ketahanan pangan, hingga pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui pelatihan dan produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Tak hanya itu, pemberian bantuan sosial kepada masyarakat sekitar juga menjadi bagian dari komitmen sosial Lapas Perempuan Tangerang dalam memperluas manfaat pembinaan di luar lingkungan lapas.
Dalam bidang pembinaan, berbagai kegiatan produktif dikembangkan sebagai sarana peningkatan keterampilan dan kemandirian warga binaan, seperti pelatihan tata boga, kriya, menjahit, hingga wirausaha kreatif berbasis kuliner dan kerajinan tangan.
Melalui program-program ini, warga binaan didorong untuk memiliki keahlian yang bermanfaat dan siap kembali berperan aktif di masyarakat.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Salis Farida Fitriani, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras, sinergi, dan dedikasi seluruh jajaran petugas serta warga binaan sepanjang tahun 2025.
“Setiap langkah yang kami jalankan berangkat dari tekad untuk menghadirkan pemasyarakatan yang lebih baik. Kami ingin memastikan bahwa setiap program benar-benar membawa perubahan dan manfaat, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas,” ujar Salis.
Lebih lanjut, Kalapas menambahkan bahwa keberhasilan ini menjadi cerminan semangat seluruh jajaran dalam mendukung arahan Pemasyarakatan di bawah kepemimpinan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta Dirjen Pemasyarakatan.
“Capaian ini bukan akhir, tapi awal untuk terus bergerak dan berdampak lebih besar. Kami ingin menunjukkan bahwa pemasyarakatan adalah ruang tumbuh, bukan sekadar tempat menjalani pidana,” tutupnya.
Melalui semangat #SetahunBerdampak, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang terus meneguhkan komitmennya untuk menghadirkan pembinaan yang bermakna dan Pemasyarakatan yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat.



 
																				







