Tangerang — Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang mengikuti kegiatan Sosialisasi, Monitoring dan Inventarisasi Masalah Pelaksanaan Survei Persepsi Anti Korupsi (SPAK) dan Survei Persepsi Kualitas Pelayanan (SPKP) yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, Jumat (18/07). Kegiatan ini diikuti secara daring melalui platform Zoom Meeting oleh jajaran struktural Lapas Perempuan Tangerang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kanwil Ditjenpas Banten mengenai pentingnya pelaksanaan SPAK dan SPKP sebagai indikator evaluasi kinerja dan transparansi layanan publik. Sosialisasi ini juga menjadi bagian dari langkah strategis membangun budaya kerja yang berintegritas serta pelayanan publik yang akuntabel dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembimbingan Kemasyarakatan, Gunawan Sutrisnadi menegaskan bahwa pelaksanaan SPAK dan SPKP tidak hanya bersifat administratif, melainkan wujud nyata komitmen institusi dalam membangun zona integritas. “Integritas dan pelayanan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,” ujarnya.
Narasumber dari Pusat Strategi Kebijakan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan turut hadir membawakan materi tentang pengenalan aplikasi STARApp Survei 3A, teknis metodologi survei, serta strategi untuk meningkatkan indeks persepsi publik. Seluruh peserta, termasuk Lapas Perempuan Tangerang, diharapkan dapat menyerap materi dengan baik untuk kemudian diimplementasikan dalam peningkatan mutu layanan di satuan kerja masing-masing.
Melalui kegiatan ini, Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang berkomitmen mendukung penuh pelaksanaan SPAK dan SPKP secara berkelanjutan sebagai bagian dari reformasi birokrasi menuju pelayanan publik yang semakin bersih dan profesional.
