Jailolo – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Jailolo jajaran Kanwil Kemenkumham Malut kembali melaksanakan kegiatan panen hasil pertanian berupa tanaman jagung.
Kepala Lapas Jailolo, Suparno mengatakan panen ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang dijalankan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai upaya mendukung keterampilan serta ketahanan pangan.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa para WBP dapat mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Tidak hanya itu, ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung ketahanan pangan, baik di lingkungan Lapas maupun di masyarakat,” kata Suparno, Selasa (17/12).
Kakanwil Kemenkumham Malut, Andi Taletting Langi menyampaikan apresiasinya atas upaya Lapas Kelas IIB Jailolo dalam melaksanakan program pembinaan kemandirian yang memberikan dampak positif bagi para warga binaan.
Program ketahanan pangan, kata Andi Taletting Langi, ini tidak hanya membekali WBP dengan keterampilan budi daya pertanian.
“Program ini juga sejalan dengan salah satu dari 13 Program Akselerasi Kementerian Hukum dan HAM, yakni memberdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan,” ujar Andi Taletting Langi.
Kasi Binadik, M. Walid Bahmid mengatakan, para WBP dilatih mulai dari tahap awal pengolahan lahan, proses penanaman, perawatan, hingga pemanenan hasil tanaman, dan program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan produktif yang bisa menjadi bekal bagi para WBP saat kembali ke masyarakat nanti.
Program pertanian ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh WBP untuk aktif mengikuti pembinaan kemandirian yang disediakan di Lapas.
“Dengan keterampilan yang diberikan, diharapkan para WBP memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk berkontribusi kembali di tengah masyarakat setelah menjalani masa hukuman,” pungkasnya.