POLTEN.CO.ID – Tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi berhasil mengharumkan nama daerah di kancah nasional dengan menyabet TOP BUMD Award 2025 kategori bintang lima.
Ketiga BUMD yang meraih penghargaan prestisius tersebut yakni PT Migas Kota Bekasi, PT BPRS Patriot Kota Bekasi, dan BLUD UPTD PALD Kota Bekasi.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol pencapaian administratif, melainkan bukti nyata bahwa BUMD Kota Patriot mulai menunjukkan taji dan daya saingnya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian ini. Menurutnya, penghargaan ini sekaligus menjadi tamparan positif bagi BUMD lain yang masih jalan di tempat.
“Ini bukti bahwa BUMD Kota Bekasi tidak hanya bisa bertahan, tapi juga bisa berlari dan bersaing secara nasional,” ujar Arif.
Dari ketiga BUMD yang meraih penghargaan, PT Migas Kota Bekasi mencuri perhatian paling besar. Perusahaan energi milik daerah itu, beberapa tahun lalu sempat terseok-seok. Tak menghasilkan laba, tak menyumbang sepeser pun ke kas daerah, dan nyaris tenggelam tanpa arah.
Namun kini, PT Migas tampil sebagai simbol kebangkitan. Tanpa bantuan modal dari Pemerintah Kota Bekasi, PT Migas berhasil menunjukkan bahwa dengan inovasi dan kerja keras, perusahaan daerah pun bisa bangkit.
“Saya sangat apresiasi. Tanpa suntikan modal, PT Migas bisa menghasilkan dan meningkatkan PAD. Ini luar biasa,” kata Arif.
Ia pun mendorong PT Migas untuk terus melakukan ekspansi usaha secara agresif dan terukur. Tak cukup hanya puas dengan pencapaian hari ini. “Saya minta ekspansi bisnis terus dilakukan. Jangan hanya puas di zona nyaman. Bekasi ini punya potensi besar,” ujarnya.
Meski mengapresiasi pencapaian PT Migas, Arif Rahman Hakim tetap menyoroti pentingnya perbaikan internal, khususnya dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Ia mendorong agar PT Migas merekrut tenaga-tenaga ahli di bidang migas dan keuangan untuk memperkuat manajemen dan operasional.
“Kalau mau bersaing di industri energi, harus ditopang dengan orang-orang yang paham betul lapangan. Harus ada ahli yang bisa mendorong inovasi,” tegas Arif.
Lebih lanjut, Arif berharap keberhasilan tiga BUMD tersebut bisa menjadi pelecut semangat bagi BUMD lainnya di Kota Bekasi. Menurutnya, setiap BUMD harus dievaluasi secara rutin agar tetap profesional dan tidak menjadi beban anggaran.
“Penghargaan ini semacam peringatan juga bagi yang lain. Kita di DPRD akan dorong evaluasi berkala. Kalau tidak efisien, kita review ulang,” tegasnya. (ADV)
