oleh

Kapuspen Ungkap Akan Terjadi Ledakan Kedua Terhadap Detonator Yg Belum Meledak

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menyebut pihaknya menduga terjadi ledakan kedua atau susulan meski prosedur sudah dijalankan.

“Mungkin ada ledakan kedua, detonator yang belum meledak,” ujarnya.

Selain itu, Kristomei menduga warga yang menjadi korban sedang berupaya mengumpulkan sisa-sisa logam dari bekas ledakan, seperti serpihan granat dan mortir.

“Memang biasanya apabila selesai peledakan, masyarakat datang untuk ambil sisa-sisa ledakan tadi, apakah serpihan-serpihan logamnya yang dikumpulkan, kemudian tembaga, atau besi, yang memang bekas dari granat, mortir, itu yang biasanya masyarakat ambil logam tersebut,” ujar Kristomei.

Baca Juga  Rutan Surakarta Saksikan Pembukaan Rakor Dukungan Manajemen Kemenimipas Semester I Tahun 2025 Secara Virtual

Kristomei menduga terdapat bom yang belum sepenuhnya meledak. Akibatnya, ketika warga mendekat, ledakan susulan terjadi dan menelan korban jiwa.

Meskipun demikian, Kristomei menegaskan bahwa dugaan ini masih bersifat awal.

TNI saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tersebut.

Terpisah, Camat Cibalong, Dianavia Faizal, menyampaikan kepada Tempo.co bahwa pihak kecamatan telah menerima pemberitahuan dari TNI mengenai rencana pemusnahan amunisi sekitar satu pekan sebelumnya.

Baca Juga  Duta Baca Masuk Sekolah Trigger Anak-anak untuk Cintai Literasi

Dia menambahkan lokasi di sekitar pantai selatan itu memang lazim digunakan untuk pemusnahan amunisi yang tidak terpakai atau yang sudah kedaluwarsa.

Seperti Kristomei, Faizal menduga banyaknya warga yang menjadi korban disebabkan karena mereka sedang mencari sisa selongsong amunisi.

“Terkait teknis kejadiannya bagaimana, saya tidak tahu. Tapi yang jelas di Kampung Cijeruk itu sudah biasa dilakukan pemusnahan,” ujar Faizal.

Baca Juga  Sukseskan Reformasi Birokrasi, Kanwil Kemenkum Malut Hadiri Sosialisasi RKT RB 2025

Lebih lanjut, Faizal mengatakan warga setempat sudah mengetahui rencana pemusnahan yang dilakukan pihak militer.

Bahkan, menurut Faizal, biasanya warga yang rumahnya rusak akibat ledakan akan mendapat penggantian.

News Feed