oleh

Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat Dorong Pengembangan UMKM Berbasis Pembinaan Kemandirian Warga Binaan

POLTEN.CO.ID- Komitmen kuat dalam memberdayakan warga binaan melalui sektor UMKM terus diperkuat oleh Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Barat. Jika sebelumnya kegiatan pengolahan sabut kelapa menjadi coir net dan coco shade hanya diproduksi di Lapas Garut, kini inovasi tersebut telah berkembang pesat dan diimplementasikan di enam UPT lainnya, yakni Lapas Kelas I Cirebon, LPN IIA Cirebon, Lapas Indramayu, Lapas Ciamis, Lapas Sumedang, dan Lapas Kuningan.

Baca Juga  Yanto Khomlay Eluay: Rakyat Papua Adalah Saudara Kandung dengan Saudara Lain di Republik Indonesia

Perluasan program ini tidak hanya memperbesar kapasitas produksi, tetapi juga membuka ruang yang lebih luas bagi warga binaan untuk memperoleh keterampilan kerja berbasis UMKM yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produk hasil karya warga binaan pun telah menembus pasar internasional, diekspor ke Korea Selatan, Spanyol, Amerika Serikat, dan Jepang. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan kemandirian mampu menghasilkan kontribusi ekonomi yang berdaya saing global.

Baca Juga  Kemenkumham Malut Ikut Monev Pelaksanaan Reformasi Birokrasi bersama Biro Perencanaan dan Inspektorat Jenderal

Langkah progresif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam penguatan ekonomi kerakyatan, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas SDM. Di saat yang sama, program ini juga menjadi implementasi konkret dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama terkait peningkatan kapasitas warga binaan, penguatan UMKM berbasis pembinaan, serta optimalisasi layanan pemasyarakatan yang produktif.

Baca Juga  Hari Sumpah Pemuda, Lapas Kelas IIA Cilegon Perkuat Rasa Persatuan Dan Kesatuan

Melalui pengembangan industri pengolahan sabut kelapa di berbagai UPT Pemasyarakatan, Jawa Barat menegaskan komitmennya menjadikan pembinaan kemandirian sebagai motor transformasi. Warga binaan tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga disiapkan untuk kembali ke masyarakat sebagai individu mandiri, produktif, dan memiliki daya saing dalam sektor UMKM. Program ini sekaligus menguatkan peran Pemasyarakatan sebagai bagian penting dalam pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.(Red).

News Feed