POLTEN.CO.ID- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Generasi Muda Mathla’ul Anwar baru-baru ini menggelar dialog kebangsaan, membahas penguatan peran generasi muda dalam membangun demokrasi hijau dan ketahanan pangan.
Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi dalam keterangan persnya, Rabu (3/12), menyatakan bersyukur dialog kebangsaan yang berlangsung pada 30 November di Cipondoh Kota Tangerang Banten itu berjalan lancar.
Disebutkan, dalam sambutan pembukaan, ia menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menjaga kelestarian alam dan berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan. Generasi muda, lanjutnya, mempunyai peran dan tanggung jawab menjaga kelestarian alam dan mendukung program ketahanan pangan pemerintah.
Ia juga mengapresiasi dukungan konkret Polri terhadap program ketahanan pangan nasional yang di antaranya dilakukan dengan penanaman dan panen jagung serta pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah.
Menutut Nawawi, dialog kebangsaan itu dibuka oleh Wakil Walikota Tangerang H Maryono. Dalam kesempatan itu Maryono menyatakan, demokrasi hijau harus terus disuarakan seperti yang dilakukan Generasi Muda Mathla’ul Anwar.
Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar juga mengucapkan terimakasih kepada H Oke Setiadi, M.Sc, Ketua Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Pengurus Besar Mathla’ul Anwar yang hadir dan memberikan kata sambutan.
Oke Setiadi dalam kata sambutannya mengapresiasi inisiatif Generasi Muda Mathla’ul Anwar yang menggelar dialog kebangsaan tersebut. Menurut dia, tema yang dibahas relevan dengan kondisi bangsa, dimana bencana lingkungan sering terjadi di Indonesia seperi yang dialami masyarakat di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh belakangan ini.
Kegiatan Dialog Kebangsaan DPP Generasi Muda Mathla’ul itu sendiri dihadiri perwakilan pemerintah dan Polri, keluarga besar Mathla’ul Anwar se-Banten dan Jabodetabek, perwakilan OKP Nasional dan Banten serta perwakilan kampus di Kota Tangerang dan undangan lainnya.
Acara dialog kebangsaan yang mengangkat tema “Penguatan Peran Generasi Muda Membangun Demokrasi Hijau dan Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas 2045” itu menghadirkan Keynote Speaker Kabaintelkam Polri yang diwakili Kasubdit Pembangunan SDM Baintelkam Mabes Polri Kombes Pol. Tony Budhi Susetyo.
“Secara lembaga, Polri mendorong segenap generasi muda untuk terus menjaga kelestarian alam, dan tak kalah penting adalah dukungan nyata Polri mewujudkan program ketahanan pangan sesuai dengan program Asta Cita Pemerintah”, kata Tony.
Hadir sebagai pembicara pada sesi diskusi publik yaitu Dr. Destika Cahyana dari Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Asisten Deputi Kemenpora Dr. Hendro Wicaksono, Kasubdut Dirintelkam Polda Metro Jaya AKBP Danu Wiyata, Presiden Emil Salim Institut, Dr (Cand) Endang Kurniawan, dan M Ichlassul Amal dari Institut Hijau Indonesia.
Menurut Asisten Deputi Kemenpora, pemuda merupakan pelaku perubahan sehingga harus masuk ke segala lini untuk mewujudkan demokrasi hijau dan mendukung ketahanan pangan. “Kunci perubahan itu sinergi pentahelix, dan para pemuda harus masuk ke setiap komponen pentahelix tersebut,” kata Hendro.
Sementara itu peneliti BRIN Dr. Destika Cahyana mengemukakan, Generasi Muda Mathla’ul Anwar telah lama memiliki pengalaman bersinergi dengan Polri dalam mendukung ketahanan nasional, sehingga sudah saatnya juga bersinergi pada level pendukungnya seperti ketahanan pangan dan ketahanan tanah.
Pada kesempatan yang sama, AKBP Danu Wiyata dari Polda Metro Jaya mengemukakan, pemuda memiliki peran strategis sebagai agen perubahan, agen pembagunan serta agen pembaharuan dan modernisasi, sehingga pemuda memiliki peran sentral untuk majunya bangsa ke depan.(Red).

