Site icon www.polten.co.id

Atasi Banjir, Dispenbud Kota Serang Segera Tinggikan Bangunan SD Pamarican 2 Kasemen

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pendidikan dan Budaya (Dispenbud) mengambil langkah cepat untuk mengatasi kondisi darurat pendidikan di SD Pamarican 2 yang kerap terendam banjir setiap musim hujan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya (Dispenbud) Kota Serang, Ahmad Nuri, menegaskan situasi ini sudah mendesak dan harus segera ditangani agar kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa kembali berjalan normal.

“Kami sudah ke lokasi hari Sabtu kemarin, dan memang kondisinya darurat pendidikan. Banjir cukup parah, air setinggi 60 sentimeter,” katanya.

“Kalau dipaksakan sekolah, jelas berisiko. Apalagi banyak ular yang muncul di sekitar area,” ujar Nuri, Senin 10 November 2025.

Gunakan Dana Belanja Tidak Terduga

Untuk menangani persoalan ini, Dispenbud Kota Serang telah berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Serang, Budi Rustandi, agar penanganan segera dilakukan melalui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

“Saya langsung menghadap Pak Wali, dan alhamdulillah diizinkan menggunakan dana dari BTT karena sifatnya mendesak dan darurat,” jelasnya.

Menurut Nuri, pihaknya telah mengirim surat resmi ke Wali Kota Serang dan DPKD untuk memproses penganggaran penanganan banjir di sekolah tersebut.

Ia menargetkan agar proses administrasi dan pengerjaan bisa segera dimulai sebelum akhir tahun.

“Hari ini kami bersurat ke Wali Kota dan diteruskan ke BPKAD. Harapannya segera diproses dan bisa ada tindakan nyata dalam waktu dekat,” katanya.

Banjir Sudah Terjadi Puluhan Tahun

Nuri menjelaskan, persoalan banjir di SD Pamarican bukan hal baru.

Sekolah tersebut sudah puluhan tahun terdampak setiap kali musim hujan, bahkan beberapa kali kegiatan belajar mengajar harus terhenti hingga tiga bulan.

“Sekolah itu sudah puluhan tahun begitu. Kalau musim hujan dari November sampai Januari, pasti banjir. Kadang sampai tiga bulan tidak bisa sekolah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, posisi sekolah yang berada lebih rendah dari jalan utama menjadi penyebab utama genangan air.

Untuk itu, Dispenbud berencana melakukan peninggian lantai bangunan setara dengan jalan utama, agar air tidak lagi masuk ke area kelas.

“Sekolah akan ditinggikan setara dengan jalan. Minimal ada peningkatan ekuivalen sejajar supaya tidak lagi tergenang,” jelas Nuri.

Nuri memastikan bahwa pengerjaan peninggian lantai akan dilakukan pada tahun ini.

Ia berharap Wali Kota Serang dapat segera menyetujui dan menyiapkan anggaran sebelum akhir Desember.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Wali, sepulang dari umrah mudah-mudahan sudah beres, baik anggaran maupun eksekusinya. Target kami Desember selesai,” ujarnya.

Selama proses perbaikan berlangsung, kegiatan belajar sementara dievakuasi ke lokasi lain agar siswa tetap bisa mengikuti pelajaran tanpa terganggu banjir.

“Sekarang kegiatan belajar sementara dipindahkan dulu ke lokasi darurat, karena kami khawatir kalau hujan datang lagi,” katanya.

Dispenbud memperkirakan kebutuhan anggaran untuk proyek penanganan banjir SD Pamarican sekitar Rp1 miliar.

Namun, besaran dana yang akan direalisasikan masih menunggu hasil asesmen dari DPKD.

“Kebutuhannya besar, tapi kalau dari DPKD bisa direstui separuhnya dulu juga tidak masalah. Yang penting tahun ini sudah mulai dikerjakan,” ujarnya.

Pekerjaan awal akan difokuskan pada pengurukan tanah dan pemasangan keramik dengan peninggian lantai sekitar 60 hingga 70 sentimeter.

Nuri optimistis Wali Kota Serang sangat peduli terhadap persoalan pendidikan dan segera memberikan dukungan penuh.

“Saya yakin Pak Wali sangat konsen dengan persoalan ini. Sekolah itu sudah berdiri sejak tahun 60-an, dan saatnya sekarang kita benahi agar siswa bisa belajar dengan aman,” tutupnya.

Exit mobile version