oleh

Anak Berkeringat Saat Tidur, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Saat orang tua melihat anak berkeringat saat tidur, sering muncul kekhawatiran, misalnya takut anak terkena penyakit serius seperti TBC, jantung, atau infeksi. Padahal, penyebab anak berkeringat saat tidur sangat beragam, mulai dari kondisi yang normal sampai kondisi medis tertentu.

Penyebab Anak Berkeringat Saat Tidur

Ada beberapa penyebab anak berkeringat saat tidur, baik yang masih tergolong normal maupun yang perlu diwaspadai. Berikut ini adalah penjelasan beserta contoh untuk masing-masing penyebabnya:

1. Suhu ruangan atau lingkungan panas

Suhu ruangan yang panas merupakan salah satu penyebab anak berkeringat saat tidur. Hal ini bisa terjadi apabila ventilasi kamar kurang baik, banyak orang dalam satu kamar, atau tidak ada kipas angin maupun AC.

Selain itu, pakaian tidur anak yang tebal, selimut berlapis, atau sprei berbahan sintetis juga bisa membuat panas tubuh tidak cepat keluar. Kondisi ini biasanya membuat baju anak basah oleh keringat saat bangun pagi, meski anak tidak sedang sakit.

2. Proses tumbuh kembang

Anak masih mengalami pematangan sistem saraf otonom, yaitu bagian tubuh yang mengatur suhu dan keringat tanpa disadari. Akibatnya, tubuh anak bisa lebih sensitif terhadap perubahan suhu, sehingga mereka sering berkeringat meski suhu ruangan tidak terlalu panas.

Baca Juga  KBM Tatap Muka di Papua Wajib Menggunakan Masker

Tidak jarang, anak tetap berkeringat di kepala atau leher saat tidur siang, padahal kipas angin menyala dan suhu ruangan sejuk. Kondisi ini biasanya akan membaik seiring bertambahnya usia anak.

3. Aktivitas sebelum tidur

Bermain lompat-lompatan, berlari, atau berolahraga menjelang waktu tidur bisa menaikkan suhu tubuh anak. Selain itu, makan makanan berat, makanan pedas, atau minum minuman panas sebelum tidur juga membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencerna makanan, sehingga tubuh anak akan lebih mudah berkeringat saat tidur.

Sebagai contoh, setelah bermain petak umpet atau balapan lari sore hari, Si Kecil langsung tidur tanpa jeda waktu untuk menurunkan suhu tubuh. Nantinya, ia akan terbangun dengan badan basah oleh keringat.

4. Infeksi atau demam

Anak yang sedang demam karena flu, batuk pilek, radang tenggorokan, atau infeksi lain biasanya akan mengalami keringat berlebih, terutama saat suhu tubuh turun setelah demam. Keringat ini bisa muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti batuk, pilek, tenggorokan merah, atau badan lemas.

Baca Juga  Cegah Heat Stroke saat Armuzna, Ini Dia Tips Sehatnya

5. Gangguan tidur

Beberapa gangguan tidur bisa memicu anak lebih banyak berkeringat. Misalnya, mimpi buruk (night terror) yang membuat anak tiba-tiba menangis atau menjerit dalam tidur, berjalan saat tidur (sleepwalking), atau henti napas sesaat saat tidur (sleep apnea) yang lebih sering terjadi pada anak dengan amandel besar atau obesitas.

Pada kondisi tersebut, tubuh dan otak anak bekerja lebih aktif, sehingga produksi keringat pun meningkat.

6. Penyakit kronis

Meski jarang, anak berkeringat saat tidur juga bisa menandakan kondisi medis yang lebih serius, misalnya tuberkulosis (TBC), masalah pada jantung (kelainan bawaan atau penyakit jantung lainnya), gangguan hormon tiroid (hipertiroidisme), atau diabetes.

Tanda-tanda yang biasanya menyertai adalah berat badan anak turun tanpa sebab, sering batuk lama, sesak napas, anak mudah lemas, atau jantung berdebar. Sebagai contoh, anak dengan TBC dapat berkeringat malam hari tanpa sebab jelas dan disertai batuk tak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.

Baca Juga  Sakit Pinggang Belakang pada Wanita, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Anak Berkeringat Saat Tidur

Untuk mengurangi keringat berlebih yang tidak berhubungan dengan penyakit, berikut ini adalah tips yang bisa dilakukan:

  • Atur suhu kamar tidur agar tetap sejuk dan sirkulasi udara baik. Hindari pakaian tidur yang terlalu tebal atau selimut berlapis.
  • Pilih bahan pakaian tidur yang tepat, seperti katun atau linen yang mudah menyerap keringat.
  • Hindari makanan atau minuman panas menjelang tidur, termasuk makanan pedas atau minuman hangat yang bisa meningkatkan suhu tubuh.
  • Pastikan anak minum cukup air, mengonsumsi makanan bergizi, dan memiliki waktu tidur yang cukup setiap hari.
  • Batasi aktivitas fisik berat menjelang waktu tidur agar tubuh tidak terlalu panas.

Dengan mengetahui penyebab anak berkeringat saat tidur, orang tua bisa memberikan penanganan yang tepat tanpa harus panik berlebihan. Selalu perhatikan gejala lain yang bisa saja menyertai, agar potensi masalah kesehatan yang lebih serius bisa ditangani sejak dini.

News Feed